Jayapura, KNPBnews - Operasi kontra intelijen
Indonesia dalam upaya membunuh gerakan perjuangan bangsa Papua Barat
terus dilanjutkan dengan dibentuknya organisasi tandingan bernama Komite
Nasional Pemuda Papua Barat (KNPPB). Organisasi tersebut diklaim
sebagai pelopor Negara Republik Papua Barat (NFPB) pimpinan Yance
Hembring yang merupakan piaraan Indonesia.
KNPPB yang mirip namanya dengan KNPB tersebut dibuat Indonesia untuk
membenturkan perjuangan murni KNPB. Sesuai dengan prediksi semula bahwa
upaya politik pencitraan negatif terhadap perjuangan bangsa Papua Barat
mulai dilancarkan oleh Indonesia di Papua Barat. Salah buktinya, koran
Bintang Papua dengan wartawannya yang merupakan agen kolonial Indonesia
sengaja meliput dan memberitakan pembentukan organ tandingan tersebut
dengan tujuan yang sama yaitu menggunakan nara sumber dari antek-antek
piaraan NKRI yang dibayai dengan uang untuk memojokan perjuangan bangsa
Papua Barat yang sedang dilakukan oleh KNPB dan rakyat Papua Barat.
Sesuai pantauan media online ini, Yance Hembring adalah salah satu
faksi OPM yang telah menyerah dalam pangkuan NKRI yang selama ini
digunakan oleh Indonesia untuk mempengaruhi dan menghancurkan basis OPM.
Kini dirinya dipakai Indonesia dengan imbalan uang yang menggiurkan
untuk merekrut pemuda-pemudi agar menghancurkan KNPB dengan cara
membentuk organ tandingan yang disebut KNPPB.
Koran Bintang Papua edisi 14 dan 15 November hari ini merilis
permainan kotor itu agar dibaca rakyat Papua Barat dengan tujuan
menghancurkan simpati rakyat Papua Barat terhadap gerakan murni KNPB
selama ini. Juru Bicara Nasional KNPB, Wim Metlama mengatakan pihak
Indonesia menerapkan cara-cara yang kuno yaitu membayar rakyat Papua dan
media koran Papua untuk memainkan politik pencitraan yang kotor
terhadap perjuangan Papua Barat.
“Hal-hal seperti itu bukan sesuatu yang baru. Cara-cara kuno itu
selama ini digunakan oleh Indonesia tapi selalu saja tidak berhasil. Dan
kami yakin, rakyat Papua Barat tidak bodoh untuk menilai gelagat
penjajah yang busuk itu. Justru cara-cara itu lebih mengajar rakyat
Papua Barat untuk meyakini bahwa Indonesia sedang lakukan pembohongan
publik dan rakyat justru akan menyadari bahwa NKRI adalah benar-benar
penjajah di Papua Barat”, tegas Wim.
Media bintang papua dalam membuat beritanya ikut memprofokasi dan
menyebarkan informasih yang bohong kepada rakyat Papua Barat. Menurut
pantauan, Kapolda Papua Tito Karnavian sebulan lalu telah bertandang ke
pimpinan bintang papua dan meminta dukungannya dalam mendukung agenda
penjajah. Media cetak dan agen-agen kolonial di Papua Barat akan tergiur
dengan kucuran dana dari Polri atas permintaan Tito Karnavian belum
lama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar